Dalam ilmu fisika, kita memahami untuk mengungkit sebuah beban yang sangat berat, yang dirasa tidak mungkin memindahkannya dengan tangan hampa, kita bisa menggunakan alat. Contohnya, memindahkan batu yang besar dan kokoh yang bobotnya bisa sampai 1 ton. Hanya dengan menggunakan sebatang besi yang panjang, yang dijadikan sebagai tuas atau pengungkit, batu itu bisa bergerak.
Kita mungkin pernah melihat bagaimana peti kemas yang sangat besar dan berat bisa berpindah dari kapal ke pelabuhan. Bukan dengan menggunakan tenaga manusia. Mungkin 100 tenaga manusia tidak sanggup untuk membawa peti kemas itu. Hanya dengan menggunakan sebuah benda sederhana yaitu katrol ,puluhan peti kemas bisa dipindahkan dengan mudah.
Saat berbelanja di supermarket, puluhan belanjaan bisa dengan mudah dapat dibawa dengan menggunakan troli, tempat barang yang menggunakan roda. Bayangkan jika hanya dengan kedua tangan, berapa kali kita harus mondar mandir membawa barang-barang tersebut ke kasir.
Ternyata, dari prinsip ilmu fisika dan kehidupan sehari –hari, kita bisa belajar sesuatu yang pada saat –saat seperti ini sangat berguna untuk kita. Apa itu? Prinsip kerja pesawat sederhana. Mari kita lihat lagi pelajaran dahulu saat di bangku sekolah, apa yang dimaksud dengan pesawat sederhana,yaitu alat yang digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia, terutama untuk mengangkat dan memindahkan barang-barang yang berat.
Kemudian, apa hubungannya dengan kehidupan manusia?
Tidak bisa di pungkiri di saat-saat seperti ini, ketika pandemic masih berlangsung, saat perubahan nyata terjadi yang mengubah pola bekerja, sistim kehidupan dan berdampak langsung pada ekonomi, beban hidup dirasa sangatlah berat. Tidak sedikit sahabat dan saudara kita terpaksa harus dirumahkan karena perusahaan tempatnya bekerja sudah tidak lagi dapat membayar gajinya. Begitu juga mereka yang punya usaha ,banyak sekali yang terpaksa harus gulung tikar akibat daya beli masyarakat yang turun drastic sementara tagihan dan biaya biaya tetap harus keluar.
Beban hidup terasa sangat berat, bahkan sangat berat kuadrat. Bagaimana kita menyikapi hal ini?
Sahabat Inspiratif, bagi yang beragama islam, dalam Al Quran sudah disampaikan “Allah tidak akan memberikan beban kepadamu melebihi kemampuan/kapasitas dirimu”. Artinya, ini merupakan sebuah petunjuk yang bisa jadi penyemangat, bahwa seberat apapun beban yang kita terima, seburuk apapun kondisi yang terjadi yang telah meluluhlantakkan impian dan usaha kita, tidak mungkin melebihi dari kemampuan kita. Seberapa berat beban yang kita rasakan,ternyata telah ditakar dengan baik dan teliti oleh Allah, sang pemilik hidup, disesuaikan dengan kemampuan kita.
Dengan demikian, apakah otomatis kita dapat melewati semua kondisi yang berat ini?
Sahabat inspiratif,
Setelah memahami beban yang di pikul tidak melebihi kemampuan, maka tahap berikutnya adalah meyakini kita mampu “ mengangkat” beban itu. Kita yakin, kita dapat melewati masa-masa yang sulit ini. Kita yakin dengan kemampuan kita, kekuatan kita. Kita juga yakin akan selalu ada jalan lain yang terbuka, di saat satu pintu tertutup untuk kita. Kita meyakini, Tuhan akan selalu menolong dan membantu kita.
Salam Inspiratif