Suatu sore di bulan November, di florida, seorang perempuan berusia 41 tahun, Melissa Hawkinson menyelamatkan seorang anak usia 5 tahun yang terjebak dalam sebuah mobil yang hampir tenggelam di pinggir pantai. Suasana saat itu sangat dingin, air hampir membeku, namun Melissa memutuskan mencoba membantu orang yang ada di dalam mobil tersebut. Ia berupaya menahan agar mobil tidak benar benar tenggelam dan susah payah berusaha membuka pintu mobil yang terkunci melalui kaca jendela yang sedikit terbuka. Beruntung kemudian pintu terbuka. Ia menemukan seorang anak laki laki yang terikat pada kursi. Dengan cepat ia berusaha melepaskan anak itu, membawanya berenang ke tepian dan menyerahkan si anak pada orang yang ada di pinggir pantai. Ternyata, ayah si anak yang menyetir mobil memang berencana ingin bunuh diri bersama anaknya.
Melissa sesungguhnya hanyalah seorang wanita biasa yang tidak punya pengalaman menolong orang sebelumnya. Namun, saat melihat kondisi seperti itu, ia tidak lagi mempertimbangkan keselamatan dirinya, dan dengan spontan berusaha menolong anak yang usianya hampir sama dengan putrinya.
Keberanian muncul dari pergulatan utama antara pusat pengambilan keputusan otak , korteks prefrontal dan titik focus ketakutan, amigdala. Ketika kita menemukan diri dalam situasi yang tidak terduga dan berbahaya, amigdala mengirimkan sinyal ke korteks prefrontal yang mengganggu kemampuan kita untuk bernalar dengan jelas dan mendorong response melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Berani adalah salah satu sifat yang harus dimiliki setiap orang. Orang yang berani, ia akan melangkah jauh, menembus perkiraan dan mengukir prestasi dan sejarah.
Indonesia merdeka, karena keberanian para pahlawan melawan penjajah. Bayangkan, meski 350 tahun Indonesia di jajah belanda dan 3.5 tahun di jajah Jepang, tapi para pejuang pejuang Indonesia dengan gagah berani melawan tentara musuh yang secara perlengkapan dan teknologi lebih unggul. Keberanian mereka mengukir sejarah berdirinya Indonesia.
Lawan dari berani adalah takut. Orang yang takut tidak akan kemana mana dan tidak mengalami kemajuan dalam hidupnya. Rasa takut akan menghentikan seseorang untuk berbuat banyak hal dan membatasi kebermanfaatan dirinya untuk keluarga, lingkungan, masyarakat dan negara.
Sayangnya, tidak semua memiliki keberanian. Lingkungan yang membentuk,latar belakang budaya dan wawasan yang sempit menjadi pembatas bingkai berpikir.
Keberanian memang harus diupayakan, diperjuangkan. Ia tidak datang sendiri. Secara psikologis, keberanian ternyata berasal dari insting, pelatihan dan empati. Keberanian bukan bawaan lahir , namun sesuatu yang sangat kompleks antara pikiran, otak dan hati.
Bagaimana dengan Anda? Punyakah keberanian untuk mengukir kebaikan dan prestasi?