Sahabat Inspiratif,
Akibat wabah Covid 19 ini, perusahaan atau organisasi harus segera berubah untuk bisa bertahan atau memanfaatkan momentum. Kita ketahui, dalam krisis yang melanda dunia secara global, selalu ada celah yang mengandung opportunity. Apa opportunitynya? Yaitu dengan memenuhi kebutuhan baru yang muncul akibat pandemic ini. Opportunity yang bertemu dengan kesiapan perusahaan menjawab hal tersebut akan menghasilkan sebuah keberhasilan.
Setelah dua tiga bulan management dan pemimpin perusahaan memfokuskan perhatian pada protokoler situasi yang tidak biasa, kini, ketika semua menjadi new norm dan organisasi sudah mulai menyesuaikan, maka perhatian manajemen adalah menangkap peluang-peluang yang muncul yang bisa dijadikan sebagai usaha atau unit usaha baru. Tentunya peluang tersebut disesuaikan dengan kekuatan organisasi dan seberapa besar kemungkinan peluang memberikan hasil maksimal. Tak lupa, pertimbangan hukum, kondisi keuangan, mitra kerja dan kesiapan IT perlu dimasukkan dalam daftar.
Sebelum bisa memanfaatkan kesempatan atau opportunity, tentunya perusahaan harus berubah dulu. Apanya yang perlu di ubah? Ya managementnya, ya Sumber Daya Manusia nya, teknologi dan IT nya, struktur organisasinya, sistim yang berlangsung, juga tidak ketinggalan value perusahaan. Hal ini penting dilakukan, karena menjalankan sesuatu yang baru, jika perangkat atau sarana prasarana dan mindset karyawan tidak berubah, maka hasilnya tidak maksimal.
Agar mendapatkan dukungan penuh dari unsur organisasi yang masih ada, maka pengkomunikasian ide dan gagasan dari manajemen level atas sangat perlu dilakukan. Sampaikan visi ke depan organisasi jangka panjang dan realisasi new mission ( misi baru) karena adanya pandemic ini. Utarakan kebijakan umum yang akan diambil organisasi, apa yang akan dicapai organisasi jika perubahan dapat berjalan dengan baik. Support apa yang diperlukan manajemen dari para karyawannya. Hal hal baru apa yang harus dilakukan, dan hal hal lama apa yang harus di ubah atau ditinggalkan, dan lain sebagainya.
Komunikasi dapat dilakukan bertingkat. Pertama adalah di level Board of Director. Agenda di level ini menemukan langkah langkah kunci yang akan diambil perusahaan ke depan,selain menyamakan persepsi pentingnya perubahan, bentuk perubahan dan outcome atau hasil yang ingin di capai.
Setelah BOD, berikutnya adalah jajaran General Manager maupun Manager yang menjadi pemimpin tiap unit. Di level ini pemimpin tidak hanya menyampaikan agenda perubahan, namun yang terpenting meminta mereka untuk mengambil peran secara aktif dan merumuskan peran itu sampai details ke tingkat operasional, tentunya bersama dengan unit masing masing .
Perlu dipahami, kadangkala perubahan tidak bisa terjadi dengan cepat. Bergantung pada seberapa informasi di serap dengan baik oleh seluruh komponen organisasi dan seberapa budaya adaptive sudah mulai hidup. Membutuhkan waktu yang lebih panjang jika kedua hal tersebut belum terkondisikan dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu dicermati saat pemimpin perusahaan mengkomunikasikan perubahan tersebut yang bisa menimbulkan dampak negative, misalnya:
- Ketidakpercayaan karyawan kepada orang yang mengusulkan perubahan. Bisa karena beberapa sebab, contohnya jika leadership pemimpin selama ini dianggap belum cukup baik, sikap pesimis karyawan karena selama ini mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan jika berbicara mengenai perubahan dan bagaimana nilai organisasi di mata karyawan. Apakah organisasi dianggap mampu membawa perubahan positif atau malah sebaliknya
- Kekhawatiran karyawan terhadap perubahan akankah berdampak pada remunerasi/pendapatan yang di terima dan apakah berdampak pada skills yang dibutuhkan. Jika mereka belum memiliki skills yang dipersyaratkan, ini juga akan mengundang pesimisme
- Ketakutan akan kegagalan. Ketika karyawan tidak menangkap esensi perubahan dan apa dampaknya jika tidak berubah, apa efeknya jika berubah, hal ini bisa menimbulkan kecemasan akan kegagalan. Apalagi jika perusahaan adalah organisasi yang sudah lama berdiri, dan selama ini selalu menggunakan metode yang sama untuk mencapai tujuan.
Sebaiknya manajemen memberikan waktu untuk fase komunikasi ini. Berapa lama waktu yang disediakan untuk mencapai kesepahaman bersama. JIka sampai pada batas waktu dimaksud ,masih ada beberapa bagian atau komponen yang masih belum memberikan response positif, saatnya segera melakukan pengecekan apakah komunikasi yang disampaikan sudah benar, baik pola, sistim maupun caranya. JIka ya, maka perusahaan dapat memberikan pilihan pada karyawan, apakah tetap berada pada kapal yang sama dengan tujuan berbeda, atau memilih meninggalkan kapal dengan segala konsekuensi yang sudah dipahami. Keputusan harus segera diambil untuk menyelamatkan perusahaan dan memberikan kebaikan untuk banyak orang, terutama karyawan.
Salam Inspirasi